“Etilen dan Arti Pentingnya”

April 29, 2013

Tugas Pengelolaan Hama dan Penyakit Pasca Panen “Etilen dan Arti Pentingnya”


Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu kamar berbentuk gas. Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu. Etilen memegang peranan penting dalam fisiologi pascapanen produk hortikultura. Etilen akan menguntungkan ketika meningkatkan kualitas buah dan sayuran melalui percepatan dan penyeragaman pematangan sebelum dipasarkan, namun etilen memberikan efek yang merugikan dengan meningkatkan laju senesen. Etilen dapat menghilangkan warna hijau pada buah mentah dan sayuran daun, mempercepat pematangan buah selama penanganan pasca panen dan penyimpanan, serta mempersingkat masa simpan dan mempengaruhi kualitas buah, bunga, dan sayur setelah panen (Winarno dan Wirakartakusumah, 1981).

Etilen juga digunakan untuk merangsang pemasakan buatan, dengan tujuan untuk mengendalikan laju pemasakan buah, sehingga pengangkutan dan penyebaran produk pasca panen dapat direncanakan dengan hati-hati dan nantinya dapat diperoleh buah dengan pemasakan yang seragam pada saat buah dipasarkan. Etilen merupakan gas yang penting dalam pemasaran produk pasca panen, dan juga berpengaruh pada proses fisiologi dan biokimia tanaman secara keseluruhan. Etilen alami didalam buah dapat menyebabkan masalah serius didalam penyimpanan. Etilen dapat merusak komoditas pasca panen meskipun dalam jumlah sedikit, misalnya pada bunga.

Etilen juga berperan dalam pengendalian sistesis enzim, dan juga meningkatkan kegiatan sejumlah enzim yang berhubungan dengan pemasakan, absisi, penuaan dan stress. Adanya pengaruh etilen terhadap enzim tersebut akan membuat tanaman atau buah mengalami proses fisiologi atau biokimia yang lebih cepat. Kecepatan proses fisiologi dan kimia tersebut akan berpengaruh terhadap cepatnya penggunaan nutrisi cadangan didalam produk pasca panen. Hal ini akan berakibat makin cepatnya kemunduran produk pasca panen.

Etilen akan meningkat karena adanya luka pada buah, baik yang disebabkan karena tusukan serangga, alat pertanian, atau kondisi alam.  Produk pasca panen akan menjadi rentan terhadap serangan patogen lebih lanjut karena peningkatan produksi etilen dapat mempengaruhi perkembangan patogen.

Sumber :  Soesanto, L. 2006. Penyakit Pasca Panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Winarno, F. G. dan M. A. Wirakartakusumah. 1979. Fisologi Lepas Panen. Sastra

Hudaya. Jakarta.

 

Komponen hasil tanaman budidaya

October 24, 2012
A. Komponen hasil jagung
1.      Jumlah tongkol per tanaman
2.      Jumlah biji per baris
3.      Jumlah baris per tongkol
4.      Berat biji pipilan per tongkol

5.      Berat biji kering

6.      Bobot 100 biji

Apabila suatu varietas jagung yang mempunyai komponen hasil seperti jumlah tongkol jumlah biji yang semakin tinggi dan bobot 100 butir semakin meningkat maka dapat mengakibatkan hasil biji jagung yang semakin bertambah (Takdir et al., 2003).

 

B.     Komponen hasil sorgum

1. ...
Continue reading...
 

Identifikasi Hama Tanaman Pangan Padi : Tikus

October 20, 2012
        Tikus sebagai hama padi umumnya yang dikenal adalah spesies Rattus argentiventer atau disebut tikus sawah. Karakter morfologi tikus sawah meliputi warna dorsal coklat kekuningan dengan bercak-bercak hitam di rambut. Warna ventral putih keperakan atau putih keabu-abuan. Warna ekor coklat tua dengan panjang sekitar 110-160 mm. Warna permukaan atas kaki seperti warna badan dan bagian bawah coklat tua. Tikus sawah memiliki 12 buah puting susu (6 pasang) dan memiliki ciri khas rambut perut...
Continue reading...
 

Recent Posts