Semua yang terjadi benar-benar tidak aku bisa aku hindari
lagi, bahkan mengalir begitu saja tanpa mengikuti aba-aba....
Dia, dan aku....
Aku bagaikan arus air yang mengalir begitu cepat, sedangkan
dia adalah keran yang membuka dan membiarkan air didalamnya itu keluar dengan
derasnya bersama arus air....
Jika dia naik sepeda kemudian berhenti menyapa, aku
membalasnya dengan mengendarai sepeda motor dan melaju melebihi kecepatannya...
jika memang ingin bersama dan kembali menyapanya maka aku harus bersabar dalam
berkendara atau bahkan mengerem dan berdiam menunggunya...
Dan disaat dia melaju dengan kecepatan penuh, menyusulku
dari belakang, kemudian tampak ujung kepalanya tidak lama dari waktu yang
kuharapkan maka sambutlah dia dengan senyuman lebar...
Jika ingin berjalan bersebelahan, maka aturlah kecepatan dan
jangan masukkan gigi 4, karena itu hanya akan membuatmu berat berjalan dalam
perlahan sementara dia hanya mengayuh sepeda...
Jika dia hendak mendahului ingin segera pergi darimu maka
segera tancap gas melaju melebihi kecepatan kayuhannya, dan yakinkanlah dia
bahwa kita akan berjalan berdampingan...