Jumlah penduduk yang semakin meningkat tanpa disertai peningkatan kualitas sumber daya manusia dan menyusutnya sumber daya alam dapat menyebabkan terjadinya kerawanan pangan.  Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dunia saat ini masih bergantung pada tiga spesies tanaman yaitu gandum, padi dan jagung.  Padahal, di dunia ini ada sekitar tiga ribu spesies tanaman yang dapat dikonsumsi manusia.  Pemenuhan pangan suatu Negara bergantung pada kemampuan produksi bahan pangan. Jika produksi dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, maka jalan yang ditempuh adalah mengimpor dari Negara lain.

Dalam berproduksi, khususnya Indonesia sebagai Negara tropika akan diuntungkan dan dirugikan. Sebagai daerah tropika Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan spesies tumbuhan yang beragam dengan kondisi lingkungan yang cocok untuk ditanami berbagai komoditas pangan.  Tetapi, Indonesia selain sebagai Negara tropika yang diuntungkan juga sebagai hunian nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT)  yang  dapat menimbulkan penyakit tanaman khas. Oleh karena itu, peran perlindungan tanaman khusus daerah tropika akan sangat diperlukan. Dalam hal pengendalian OPT, daerah tropika tidak bisa disamakan dengan pola pengendalian OPT  daerah sub tropik atau lainnya.

Organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat mengancam ketahanan pangan yang selanjutnya akan mengancam ketahanan bangsa. OPT dapat menyerang baik sebelum, saat tanam, bahkan pasca panen. Adanya OPT ini sebenarnya sudah dijelaskan dalam kitab-kitab suci sejak jaman dahulu kala. Tercatat dalam sejarah, sekitar abad 18-19 serangan OPT pada tanaman pangan terjadi di daratan Amerika dan Eropa yang sampai menyebabkan kematian penduduk. Selain Amerika dan Eropa, masih ada beberapa Negara yang mengalami nasib buruk akibat adanya serangan OPT pada tanaman pangan.

Pangan dapat menyebabkan kematian salah satunya apabila sudah terinfeksi jamur dan terkontaminasi mikotoksin. Pada kondisi lembab, penyakit akan lebih mudah tersebar pada tanaman pangan baik sebelum maupun sesudah panen. Adanya kontaminasi mikotoksin dapat menurunkan kualitas pangan yang menyebabkan tidak layak untuk dikonsumsi. Salah satu pangan yang mudah terkontaminasi mikotoksin adalah kacang-kacangan. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, mikotoksin dapat ditemukan pada bumbu pecel yang terbuat dari kacang tanah. Oleh karena itu sebaiknya sebelum mengkonsumsi sesuatu sebaiknya lebih hati-hati.

Perlindungan tanaman akan sangat berperan dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Dengan adanya perlindungan tanaman yang efektif dibantu dengan konsen ilmu seperti agronomi, mikrobiologi, ilmu tanah dan ilmu lain yang mencakup pertanian, diharapkan masalah-masalah pangan ini dapat diatasi. Selain itu perlu diperhatikan juga tentang kearifan lokal yang sebenarnya  sangat membantu dalam menangani masalah serangan OPT. Meskipun sebelumnya petani-petani tidak diberi pengarahan dan hanya percaya pada kearifan lokal, namun hal tersebut ternyata berhasil. Hal ini dapat menjadi indikator  bahwa pengalaman dari petani juga harus dipertimbangkan ketika melakukan program perlindungan tanaman. Pada beberapa waktu, dipercayai bahwa melindungi tanaman dari OPT dapat dilakukan hanya dengan menggunakan pestisida. Padahal pestisida apalagi pestisida kimia tidak hanya melindungi tanaman dari OPT  tetapi juga dapat menimbulkan dapak negatif meskipun dalam jangka waktu yang agak lama.

Salah satu solusi dalam perlindungan tanaman adalah dengan adanya sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT). Kegiatan SLPHT ini di beberapa daerah sudah dirasakan manfaatnya. Dalam hal ini, petani-petani akan diajarkan cara mengendalikan hama atau OPT dengan baik dan benar. Selain itu, kemampuan dan keterampilan petani-petani akan terus diasah. Dengan begitu petani-petani akan lebih berpengalaman dalam urusan mengendalikan OPT yang selanjutnya dapat dibagikan kepada petani-petani lain yang belum melaksanakan SLPHT. Bahkan sistem SLPHT ini sudah dikembangkan di beberapa Negara meskipun dengan nama yang sedikit berbeda tetapi substansinya sama.