Penyuluh sebagai agen perubahan mungkin mengetahui solusi terhadap permasalahan yang dihadapi petani, akan tetapi solusi tersebut belum tentu bisa disampaikan kepada petani jika mereka sedikit menguasai kemampuan berkomunikasi, dan tidak mengaplikasikan dasar-dasar pendidikan penyuluhan.

Tujuh dasar yang memudahkan dalam penyampaian teknologi kepada petani dengan suatu sistem penyuluhan dan pada akhirnya diadopsi oleh petani:

1.     Konsultasi, karena masyarakat desa kurang mempercayai orang asing. Mereka akan membenci agen yang tiba-tiba membuat rencana untuk diikuti tanpa ada konsultasi terlebih dahulu. Kesalahan dalam hal konsultasi ini dapat mengakibatkan hal negatif terhadap proses transfer teknologi.

2.     Membangun rasa saling percaya, sebagai tambahan dalam konsultasi antara semua pihak yang terlibat, adanya ketidakpercayaan diantara individu atau kelompok harus dihapuskan. Supaya transfer teknologi berhasil, harus ada rasa saling percaya antara pemimpin dan pengikut, selain itu juga rasa percaya pemimpin terhadap dirinya sendiri.

3.     Mengadakan hubungan dengan semua pihak yang terkait, petani dan agen perubahan sebaiknya bekerja dalam suatu jaringan kepentingan bersama dengan mengadakan hubungan pertemanan, dan dengan menghindari rasa lebih unggul terhadap kelompok lain. Petani juga tidak menyukai saran dari agen yang bersikap merasa lebih unggul.

4.     Sensitif terhadap kebutuhan petani, batasan, dan kesempatan. Petani mungkin berbeda-beda dalam status pendidikan, gender, usia, etnik, kebutuhan, batasan, kesempatan dan sosial-ekonominya. Seorang agen hanyalah manusia biasa, dan mungkin tidak mempunyai jawaban terhadap setiap pertanyaan yang diajukan petani. Ketika tidak mampu menjawab pertanyaan, seorang agen harus mau memberikan jawaban alternatif meskipun hanya mengira-ngira atau memberikan setengah informasi.

5.     Menggunakan istilah-istilah yang tepat saat menyampaikan materi kepada petani. Ketika menggunakan kata-kata asing pada saat menjelaskan, dianjurkan sambil dipraktekkan dan memastikan bahwa petani mengerti.

6.     Melakukan persiapan teknis dengan baik dan percaya diri, hal ini akan memudahkan petani mempercayai pemateri dengan persiapan yang sudah benar dan percaya diri.

7.     Menjadi pendengar yang baik, berusaha sungguh-sungguh untuk mendengarkan dan menghindari bahasa buruk sehingga dapat meningkatkan keefektivan dalam berkomunikasi.

Karakteristik teknologi :

1.     Keunggulan relatif

Keunggulan relatif adalah derajad dimana teknologi dianggap lebih baik daripada ide sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan, psikologikal dan lain-lain. Teknologi yang murah akan lebih cepat diadopsi daripada yang mahal.

2.     Kompatibiltas

Kompatibiltas merupakan derajad dimana teknologi dianggap konsisten dengan tujuan dan aspirasi petani, nilai kultur sosial, norma dan kepercayaan, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Teknologi yang cocok dengan praktek pertanian mendorong sikap positif terhadap perubahan, meningkatkan kredibilitas agen, dan mungkin akan diadopsi lebih cepat.

3.     Kemampuan diuji cobakan

Kemampuan diuji cobakan merupakan derajad dimana teknologi dapat diuji coba dalam batas tertentu untuk membedakan efisiensi teknologi tersebut sebelum akhirnya diadopsi dalam skala yang luas.

4.     Kerumitan

Kerumitan adalah derajad dimana teknologi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Teknologi yang lebih rumit untuk dimengerti dan digunakan akan sedikit diadopsi.

5.     Kemampuan dilihat atau diamati

Kemampuan dilihat atau diamati adalah derajad dimana hasil dari suatu teknologi dapat terlihat atau diamati oleh orang lain. Semakin terlihat akan semakin mudah diamati, dikomunikasikan, kemudian akan lebih cepat diadopsi.

Pengetahuan dan aplikasi dari pendidikan dasar-dasar penyuluhan membantu dalam : menentukan kebutuhan petani, batas, prioritas dan kesempatan; mengajari petani akan pentingnya meningkatkan sektor pertanian, merekomendasikan tanaman pangan yang cocok dan peternakan untuk zona agro-ekologi yang berbeda; mendorong adopsi terhadap teknologi yang tepat, dan mengevaluasi reaksi dan sikap petani menghadapi proyek pembangunan.

Secara umum, petani akan melakukan anjuran atau saran dari seseorang yang mereka kenal dan mereka sukai serta menghormati yang berpengetahuan.  Agen perubahan yang mengetahui dan mengaplikasikan ilmu dasar-dasar penyuluhan dalam kinerja mereka akan lebih memahami kebutuhan petani sesuai dengan karakteristik teknologi baru yang mempengaruhi tingkat pengadopsian. Dasar-dasar penyuluhan dapat meningkatkan proses transfer dan adopsi penggunaan teknologi pertanian yang tepat. Pengadopsian dari teknologi ini dapat meningkatkan produksi pertanian dan akibatnya meningkatkan keamanan pangan bagi petani serta kehidupan yang layak.