Apa sih pancasila? Kuliah masih belajar Pancasila? Awalnya saya berpikiran seperti itu. Jadi teringat ketika SD yang ada pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan alias PPKn. Yang di pelajari mengenai sifat-sifat seperti rendah hati, bertanggung jawab, tenggang rasa, suka menolong, dan lain sebagainya. Terkesan sangat tekstual dan membosankan. Itu menurut saya yang selalu mendapat nilai PPKn pas-pasan.

Pertama kali masuk kelas Pancasila di fakultas filsafat (kenapa harus di Filsafat?) rasanya penasaran. Lewat jalan d sekitar Filsafat saja rasanya sudah aneh. Bangunan dan lingkungan sekitar yang terkesan kurang terawat, dan suasananya sepi. Begitu duduk di kelas untuk pertama kali, langsung terkaget dengan kedatangan Dosen yang langsung disambut suasana hening. Beliau (Dosen Pancasila) memperkenalkan diri. Pak Djoko, begitu para mahasiswa mengenal beliau. Lengkapnya beliau bernama Djoko Pitoyo. Pak Djoko berasal dari Medan, tetapi beliau mampu berbahasa dan berlogat selain Medan. Dari percakapan awal dengan beliau, terasa sekali bahwa pak Djoko itu sosok yang tegas, super disiplin, kadang terlihat “seram”, ekspresif, tetapi juga humoris. Sudah terbayang-bayang dalam pikiran kuliah Pancasila selama satu semester ini akan sangat membosankan. Lalu dimulailah kuliah Pancasila untuk semester pertama ini.

Telah disepakati pada awal, kuliah Pancasila tidak boleh ada mahasiswa yang masuk kelas setelah Pak Djoko menutup pintu alias tidak boleh terlambat. Mahasiswa tidak di perbolehkan kuliah mengenakan busana dengan bahan kaos. Dan lain sebagainya peraturan di tetapkan.

Pikiran-pikiran sebelumnya mengenai kuliah pancasila yang membosankan lama-lama memudar. Seiring berjalannya waktu, semakin akrabnya antara mahasiswa dengan pak Djoko membuat kuliah pancasila semakin menyenangkan untuk di ikuti. Ternyata di balik raut wajah “galak” pak Djoko beliau merupakan sosok yang humoris dan dosen yang tidak membosakan. Yang sangat saya kagumi dari beliau adalah wawasan pengetahuan beliau yang sangat luas. Pak Djoko mengajari anak didiknya dengan berbagai ilmu tidak hanya pancasila.  Kuliah pancasila pun semakin menyenangkan dan saya rasa sayang untuk ditinggalkan.

Kuliah pancasila ini beda dengan mata kuliah lainnya. Karena belajarnya yang harus di fakultas Filsafat, jadi kegaiatan kuliah dengan segala jadwalnya di tentukan dari fakultas. Terkadang tidak enaknya disaat kuliah di fakultas sendiri libur, ternyata kuliah pancasila tetap diadakan. Walaupun pernah kuliah pancasila diliburkan saat kuliah di fakultas sendiri masuk.

Pengalaman ketika kuliah diliburkan akibat aktifitas gunung Merapi, jadwal libur diperpanjang. Karena sedang berada di rumah, jadi rencana untuk kembali ke jogja saya batalkan. Saya mendapat info kalau kuliah Pancasila sudah dimulai besok pagi. Padahal kegiatan kuliah di fakultas saya dimulai minggu depannya. Akhirnya besok paginya saya bangun lebih awal, dan bersiap-siap berangkat kuliah. Saya bulatkan tekad untuk berangkat kuliah pancasila dari rumah dengan berkendara sepeda motor. Ini menjadi pengalaman pertama saya mengendarai sepeda motor dengan jarak terjauh pagi-pagi selama satu setengah jam sendirian. Saya merasa tidak ingin melewatkan kuliah pancasila, meskipun saya dipengaruhi beberapa teman untuk mbolos saja. Lagian kuliah minggu ini hanya sekali itupun satu mata kuliah, nyapek-nyapekin badan katanya. Tapi niat dan tekad saya untuk pergi kuliah ternyata lebih besar dari yang saya kira. Saya sendiri heran dengan antusiasme yang saya miliki.

Cerita-cerita dari berbagai daerah saya dapatkan, guyonan-guyonan yang berhasil mebuat perut sakit saking tidak kuat menahan tawa. Bisa-bisa lebih awet muda kuliah dengan pak Djoko karena sering tertawa dan otak merasa lebih fresh, juga tambahan-tambahan ilmu di luar materi pancasila. Sebenarnya dalam hati saya merasa bosan dengan materi Pancasila, akan tetapi Pak Djoko Pitoyo membuatya menjadi menyenangkan. Karena tidak hanya materi pancasila saja yang saya dapatkan tetapi juga pengetahuan, wawasan, ilmu-ilmu di luar pancasila, pelajaran moral, pelajaran untuk disiplin, menghargai, berpikir tidak asal-asalan, dan juga ilmu menata hati. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada dosen saya, Pak Djoko Pitoyo. Kuliah pancasila, di fakultas filsafat adalah kebosanan yang menyenangkan bagi saya.